Social Icons

Senin, 21 April 2014

3 R (Reduce, Reuse, Recycle)

Pengelolaan Sampah

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan (manusia) yang berwujud padat (baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) dan dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan).
Sampah yang biasanya di hasilkan sekolah kebanyakan adalah sampah kering dan sedikit basah. Sampah kering yang di hasilkan berupa kertas hasil dari tulis menulis, plastik pembungkus jajanan, kemasan barang dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari dedaunan pohon, ranting, potongan rumput taman dan sisa makanan.
Penggolongan sampah berdasarkan sumbernya:
1.      Sampah rumah tangga
Berasal dari pembuangan sisa makanan rumah tangga, baik sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.
2.      Sampah komersial
Berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, dan pendidikan.
3.      Sampah bangunan
Berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan pembingkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, dan genteng.
4.      Sampah fasilitas umum
Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, dan debu.
Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya:
1.      Sampah organik (bersifat degradabel)
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diurai oleh hewan mikro organisme. Sampah organik pada umumnya berupa bangkai hewan, kotoran hewan, sisa tanaman yang pada umumnya dapat di urai secara cepat, dan tanpa merusak lingkungan disekitarnya.
a.       Sampah organik basah
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
b.      Sampah organik kering
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atauranting pohon, dan dedaunan kering.
2.      Sampah anorganik (non degradabel)
Sampah anoragnik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri atau hewan mikro organisme. Sampah anorganik dapat berupa plastik, kaca, dan logam. Pada umumnya sampah anorganik hanya sebagian yang dimamfaatkan oleh masyarakat seperti plastik dan logam.
Akibat sampah yang bertumpuk:
1.      Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok. Ini akan menjadi tempat yang subur bagi organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Juga merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
2.      Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
3.      Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir.
4.      Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Sampah yang ada di sekitar sekolah perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan sampah dapat berupa:
1.      Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda.
2.      Pembuatan pupuk Organik
Pencegahan dan pengurangan sampah dari dari sumbernya. Kegiatan ini di mulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik, dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik di setiap kawasan sekolah.
Pemanfaatan sampah organik, seperti komposting ( pengomposan ) sampah yang mudah membusuk dapat di ubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan pupuk kompos juga sangat mudah di praktekan siswa di sekolah maupun di rumah. Selain mudah membuatnya pupuk kompos juga hemat biaya dalam pembuatanya. Tujuan pembuatan pupuk kompos yaitu agar siswa mengerti bagaimana cara mengolah sampah Organik dan Anorganik dengan benar. Pupuk kompos sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburuan tanah, mempertinggi kemampuan menahan air dalam tanah, memperbaiki tata ruang udara di dalam tanah dan mempertinggi daya ikat tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman.
Dalam pembuatan pupuk kompos terdapat beberapa macam cara, yaitu:
a.       Pembuatan Pupuk Kompos secara alami
Cara ini di lakukan dengan cara menimbun sampah tumbuhan secara bertahap ke dalam lubang berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter. Kemudian di lapisi dengan kotoran hewan serta di taburi sedikit abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan sampah tumbuhan lalu di tutup dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga menjadi rata dengan tanah. Timbunan sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu 2-3 bulan. Apabila sampah tersebut sudah menyusut hingga sepersepuluh  dari ukuran semula, maka sampah tersebut sudah menjadi pupuk kompos.
b.      Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba
Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba sangat mudah yaitu dengan cara memfermentasikan sampah Organik seperti kotoran hewan/manusia, jerami, sekam padi, dedak/katul halus, rumput-rumputan, daun-daunan, sampah rumah tangga dan lain sebagainya. Dan biasa disebut Pupuk Kandang.
Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah:
1)      Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang dengan kapasitas minimum 100 kg.
2)      Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob). Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara membuat:
1)      Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2)      Taburkan bioktivator Promi 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
3)      Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.
4)      Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5)      Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Selain pembuatan kompos dengan menggunakan drum, pembuatan kompos dapat melalui proses pembuatan kompos aktif ekspres (24 jam). Bahan yang diperlukan adalah:
1)      Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).
2)      Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
3)      Dedak 1 bagian.
4)      Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5)      Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).
Cara membuat:
1)      Cacah atau giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.
2)      Larutkan Dectro ke dalam air.
3)      Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
4)      Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5)      Pertahankan temperatur 40-600 C.
Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Pengelolaan sampah organik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah:
a.       Kelebihan mengolah sampah organik
Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
1)      Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
2)      mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
3)      Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
4)      Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
5)      Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
b.      Kekurangan mengolah sampah organik
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah. Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar. Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan.
3.      Pemanfaatan sampah Anorganik
Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu saja tanpa kita pilah-pilah. Hal ini mungkin karena tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilah menjadi limbah Organik dan Anoorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna.
Limbah Anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Limbah Anorganik ini memerlukan waktu yang lama bahkan tidak dapat terdegadrasi secara alami. Beberapa limbah Anorganik diantaranya kaleng, plastik , styrofoam dan bahan pecah belah lainya.  Salah satu yang dapat kita lakukan dalam sampah Anorganik adalah mendaur ulang (Recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak di pakai agar dapat di manfaatkan kembali.
Proses pengolahan sampah atau limbah anorganik, sampah anorganik dibedakan menjadi 4 bagian:
a.       Limbah Plastik
Limbah plastik biasa di gunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga biasa digunakan sebagai perabotan rumah tangga. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Sebagai contoh teman-teman coba kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dan lihat dapat dipastikan sampah tersebut akan tetap utuh. Salah satu cara yaitu dengan cara mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat lagi pastinya.
Seperti contoh misalnya ember plastik bekas yang dapat di daur ulang kembali menjadi sendok plastik, tempat sampah, gayung dan pot bunga. Plastik dari bekas bungkus makanan dapat kita olah lagi menjadi kerajinan yaitu dompet, tas laptop, sandal, payung dan tas belanja. Sampah botol bisa kita manfaatkan juga menjadi mainan anak-anak seperti contohnya kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sebagainya.
b.      Limbah Logam
Sampah atau limbah dari Logam seperti besi, kaleng, alumunium dan lain sebagainya dapat di temukan dengan mudah di sekitar lingkungan kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah di manfaatkan dan menjadi barang kerajinan yang bermanfaat. Sebagai contoh sederhana saja yaitu dengan pengolahan menjadi tempat sampah drum , vas bunga , gantungan kunci, celengan dan gift box.
c.       Limbah Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat di daur ulang kembali menjadi barang-barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, Vas bunga, Cendera mata dan hiasan-hiasan lainya yang memiliki nilai artistik dan ekonomis.
d.      Limbah kertas
Sampah kertas kelihatanya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti plastik. Namun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika di biarkan begitu saja. Seperti contohnya kertas yang berserakan di dalam kelas pasti akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Sebagai pengolahannya limbah kertas dapat di manfaatkan menjadi kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pensil dan lain sebagainya.
4.      Pengolahan dengan menerapkan konsep 3R
a.       Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1)      Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2)      Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3)      Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4)      Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
5)      Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
b.      Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1)      Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.
2)      Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
3)      Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
c.       Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1)      Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
2)      Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3)      Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
4)      Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
5.      Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

                                                                                              (diolah dari berbagai sumber)

1 komentar:

 

Sample text

Sample Text

Sample Text